Belum genap aku menginjak usia 17, panggil saja aku Bintang.
Untuk pertama kalinya aku melihat ayahku bercerita dengan air mata, saat aku bertanya,
Aku : Ayah, hari ini Bintang membuat satu wanita lagi menangis, aku kapok pacaran!
Ayah : kau hapus air matanya?
Aku : tidak! Bintang benci wanita cengeng! Bintang bingung kenapa wanita menangis?
-saat itu ayahku berfikir agak lama-
Aku : kenapa? Ayah pun tak mengerti bukan?
Ayah : kamu yang tidak mengerti!'' (suaranya naik satu oktaf)
Aku : ayah bisa bilang begitu karna ibu memang tak suka menangis! Jadi ayah tak perlu repot-repot menghadapi wanita cengeng, seperti pacar-pacarku!
Ayah : mengapa wanita menangis pertanyaan yang tak pantas kamu keluarkan!
Aku : karna ayah tidak bisa menjawabnya kan?
Ayah : sebagai laki-laki kamu harus mengerti, Allah menciptakan hawa dari rusuk adam, agar ia terus menjaga hati sang adam. Mereka lemah dengan air mata mereka, dan kau jangan pernah membuat mereka meneteskan air mata! Kau tau, bagaimana mereka memiliki tanggung jawab yang istimewa? Sesering apa kau menyakiti mereka? Tak kau bayangkah bila ibumu juga tersakiti? Aku yakin kau akan sangat membenciku, bila itu memang terjadi. Kau tau? Wanita mencintai dengan hati mereka! Tapi kita sebagai pria , yang cuma bisa mencintai memakai otak! Aku tak sanggup jika ibumu menangis, karna itu aku selalu berusaha tidak membuat ia meneteskan air mata, karna ia penjaga hatiku. Tidaklah kau merasa malu, jika kau buat wanita menangis?
Aku..... Aku..... Hmmm.
Aku Bintang, seorang pria yang sangat bodoh, telah membuat banyak wanita menangis karna kesalahanku. Padahal ia kelak adalah ibu dari anak-anakku, dan seorang yang akan selalu menjaga hatiku.
'mengapa wanita menangis'
'karna mereka mencintai dengan hati'
Ayang . 121009