Thursday, November 11, 2010

Ingatkan Aku

Ingatkan aku jika aku menangis, bilang bahwa aku berjanji tidak mengizinkan siapapun membuatku menangis
Ingatkan aku, ingatkan jika aku melakukannya lagi, karna terkadang aku lupa. Katakan bahwa aku pernah menyuruhmu melarangku menangis, bilang bahwa aku cengeng dan caci saja bahwa aku terlihat makin jelek kalau menangis.
Tak usah menghibur ku macam-macam, cukup ingatkan aku saja bahwa detik ini pernah terlewat dan kau tidak melupakannya.

Kalau kau lelah kau tak perlu mengingatkan, biarkan saja aku, abaikan saja aku yang lupa.
Kau tak perlu memaksakan batinmu untuk iba padaku. perhatikanlah lekat-lekat bagaimana aku menangis, dan seberapa lama aku terisak, itu jika kau lelah.

Tapi jika kau sudah tak cinta, tinggalkan aku saat mataku mulai berkaca, pergi yang jauh jangan hiraukan, jangan munculkan wajak belas kasihan saat mataku berkaca, biarkan aku menahan bening ku dengan kantung mata, dan jika kau terlanjur melihat bening itu tumpah, izinkanlah terus aku menangis, izinkan dan jangan larang aku, dan juga jangan lihat aku lekat-lekat, jangan hiraukan aku, melangkahlah pergi dariku. aku tak akan mengejarmu, tak akan pula memanggilmu untuk kembali. Tapi satu hal, jika telah lama kau pergi dan ingin melihat keadaanku, ku pastikan aku masih dengan tangisan dan kekhilafan, aku masih ada di tempat dimana kau meninggalkanku, dan tak sedikitpun berubah dari raut wajahku, kau akan lihat aku setia tetap dengan air mata, dan kau tau apa artinya. aku akan menunggu sampai kau merasakan apa yang pernah kau miliki itu berharga dan kau dapat memilikinya lagi, memiliki dengan segala apa yang sama. Dan jangan lupa ingatkan aku, katakan lah "berhentilah menangis, aku ada disini"

lalu aku tersenyum, tersenyum masih dengan bening membanjiri pipiku, mungkin aku akan terlihat lebih lusuh, dan itu aku, keadaanku saat menunggu kau kembali. Tapi ingatkanlah aku, aku butuh kau ingatkan.

Thursday, November 4, 2010

tentang airmata

"Ingatkah kapan terakhir kali kamu nenitihkan air mata?" Ujarnya
   "Air mata apa?"
    "Sedih dan hancur" tambahnya
    "Aku sama sekali tidak ingat, itu sudah lampau sekali" aku menjawab seadanya.
    "Semudah itukah kau melupakan apa yang membuatmu menangis hancur?"
    "Mungkin iya, karna ada seseorang yang bersedia meluagkan waktunya untuk membantuku melupakan sakit itu. membantu aku menghapusnya tanpa bekas"
    "Dan apakan kau yakin tak akan menitihkannya lagi?"
    "Tidak untuk hal yang sama, tapi aku sangat yakin jika kau pergi, itulah saatnya aku mengulang sakit dan hancurku bahkan lebih dalam"

Tuesday, November 2, 2010

loser

Jika aku tau semua cerita akan ada akhkir aku tak akan ingin membangun cerita bersamamu,
Tetapi aku telah membangunnya tanpa aku tau itu dulu,

Ingin sekali aku bilang bahwa aku lelah, peranku memakan banyak tenaga
Tetapi mungkin kau tak akan melihat kantung mata yang lelah itu dari wajahku, entah mengapa
Sekarang aku sulit mencari kata untuk menggambarkan bagaimana artimu untukku, dan aku juga tak tau mengapa

Aku takut memelukmu dengan erat, dan entah mengapa
Sekarang ku dapatkan pelukanmu yang hangat, tetapi itu seperti api, aku juga tau tau mengapa

Dapatkah kau beri tau aku, mengapa ini begitu sulit
Aku tak kakut melangkah, aku ingin kau tau dan yakinkan aku bahwa kecewa itu tak akan pernah ada lagi.