Saturday, February 27, 2016

Saat ini aku memulai lagi sebuah perjalanan.
Banyak pertanyaan yang sebenarnya aku tak butuhkan jawabannya.
Yang jelas aku selalu semogakan ketidakmungkinan diantara kita.
Entah karna kita merasa sama, atau merasa terbiasa, karna setiap perbedaan yang muncul selalu berusaha keras untuk dimaklumi walau tidak bisa diterima.

Mungkin kita sibuk memperbaiki diri, sampai lupa bahwa aku harus menjaga kamu dan sebaliknya.
Atau kita sama sama sibuk akan hal yang telah lalu, yang membuat sakit tapi tak mungkin bisa berubah.
Bisa jadi masih ada pencarian akan keyakinan yang sebenarnya, karna memang ini semua terlalu singkat untuk terjadi dan menjadi semakin dalam.
Aku tau mungkin semakin dalam aku jatuh dan berharap, semakin pula kamu punya alasan untuk pergi.

Sebenarnya aku hanya tak mau mengulang semua perjalan.
Tersesat itu menyakitkan, tersesat itu butuh kesabaran yang tak mungkin lagi dimulai.
Saat ini memang punya rencana, tapi kenyataannya kita masih tersesat.
Masih selalu menyisipkan kata mungkin untuk setiap angan.

Dan ini adalah semoga yang terakhir untuk ketidakmungkinan yang kembali aku lihat,
Semoga kita bersama bukan karna terbiasa tapi memang karna saling takut kehilangan.

Lagi Lagi Bintang


Kalau yang kali ini cerita bintang sudah lelah mendokumentasikan kepedihan
Berganti pendamping, berganti kisah juga dengan kepedihan yang berbeda
Tapi selalu meningkalkan rasa yang sama, kehilangan...

Bintang,
Aku tau kamu selalu mencoba menahan semua keinginan
tidak menuntut dimengerti
Hanya kamu yang mungkin tulus dan lupa akan pengorbanan yang kamu lakukan

Bintang,
Biar aku peluk
Katakan pada perjalanmu ini akan selalu menjadi hal favorit
Tersesat dan kehilangan hanyalah pelengkap

Tuhan janjikan kamu peristirahtan,
Akan lebih mudah untukmu
Bintang aku berjanji akan selalu mengerti
Walau tak memperbaiki keadaan
Tetapi bukankah peluhmu akan dibayar nanti, saat orang lain membayar kejahatan mereka.

Kata orang, upahmu banyak di surga nanti.