Monday, June 21, 2010

Entah Esok

Ketika ku melayang tinggi karena jatuh cinta, harusnya aku siap untuk terjatuh karna cinta yang lalu pergi melayang.

Dia : jangan pergi, ku mohon, aku sayang kamu.

Aku : (sangat tak tega aku mendengarmu memohon, aku menghentikan langkahku)

Dia : kenapa kamu mau pergi? Siapa yang akan mengisi ruang jemariku kelak?

Aku : (aku terenyak, luput semua kata-kata diotakku)

Dia : aku sangat yakin bahwa aku sayang kamu sepenuhnya, tapi kenapa begitu sulit membuatmu tetap ada denganku? Kau tidak mencintaiku?

Aku : (aku menatapnya dalam) dengar! Aku tak dapat berjanji apapun, aku hanya dapat katakan 'aku cinta kau saat in' tapi entah esok.

Dia : lalu kenapa kau mau pergi?

Aku : aku merasa kau wanita yang akan setia mencintaiku, itu membuatku bahagia, bahkan teramat bahagia. Tapi, bagaimana denganku? Aku bukan orang yang akan membahagiakanmu selamanya. Aku? Aku bukan pria yang setia, aku bukan orang yang akan terus mencintaimu, aku tak bisa membahagiakanmu, aku sering membuat kau menangis, aku silau akan cintamu dan sekarang aku kuncup.

Dia : alasan yang bodoh! Aku bukan akan selalu setia! Tapi aku mencoba selalu setia. Berusaha untuk tak palingkan arah darimu. Belum ada kepastian, tapi aku berusaha membuat itu pasti. Kau takut, sebelum kau mencoba! Belum sadarkah kau bahwa dicintai begitu indah. Bahwa tak ada sama sekali beban untuk mempertahankan kesetiaan. Aku pun mencintaimu saat in dan entah esok! Tp aku yakin esok pun aku tetap akan mencintaimu, dan itu yang membuatku tetap setia. Sebuah keyakinan, hanya itu, yakin kalau kita bisa setia dan membahagiakan. Jika kau tidak yakin, maka tak akan nyata semua yang kau harapkan.



Ayank,141103 @ 09:10pm

No comments:

Post a Comment