Wednesday, December 19, 2012

Langit Desember



Hitam antarkan malam
Sang rembulan bersembunyi dibalik helaian kapas
Langit Desember begitu mendung
Angin berhembus bagaikan jarum

Langit Desember diam terpaku pada intermezo
Titik demi titik hujan membasahi tanah
Bening air hanyut pada keruhnya bumi
Dan nuansa menghantarkan aku pada penghujung bulan

Sepasang kaki menapak tanpa henti
Peluh dan perih beku sesaat
Tujuan belum terlihat
Tertutup langit Desember

Malam seakan lebih panjang
Dan dingin bergolek semalam suntuk
Ku teriakan sebuah nama dalam hening
Di malam bulan ini aku bernada dalam diam

Pusaran air seakan tak ingin beristirahat
Cahaya langit enggan bekerja
Tangis setiap gelap selalu menyertai
Langit Desember, mengapa selalu lebih redup sinarnya?


No comments:

Post a Comment