Memasuki musim hujan, sepertinya akan tersadar bahwa jejak akan terhapus meski enggan.
Musim ini selalu ku suka, aku selalu suka hujan dan aku suka semua tentang musim ini.
Peliknya hidup dan tentang semua kenyataan, detak-detik jarum jam yang berputar akan terus menjadi saksi bergantinya musim.
Bahagia - kehilangan - dan lalu bahagia lagi - seketikanya lalu melupakan.
Dimana sebuah detik untuk berdiam akan mengartikan lebih dalam, tentang kehidupan dan oksigen.
Sebutlah satu nama, sayangilah dan selamatkan dari peliknya alur skenario Tuhan.
Dia adalah Aku. selamatkanlah dirimu sendiri.
Kadang mulut langcang bercerita padahal tak mengetahui, lalu berdiamlah, sesaat kemudia kau akan mendengar serangkai kalimat sempurna dari hatimu, organ yang berada di sekitar rusuk yang diberikan Tuhan.
Hatimu tak pernah bohong, bahkan tentang kebohongan sekalipun.
Hatimu jujur dalam pengkhianatan, hatimu tak akan pernah sakit jiki kau tidak pernah mengizinkan siapapun untuk menyakitinya, Hatimu indah dan kuat. Hargailah.
bahkan jika kan tau, didalah hatimu ada bening yang sebenarnya, bening ikhlas.
Pelajaran yang tak pernah kau selesaikan sampai tua.
No comments:
Post a Comment