Thursday, March 24, 2011

Bintang >2


Mari aku mulai cerita dari langkah pertama, dari keputusan yang ku buat untuk menempuh perjalanan ini, bersama Bintang yang tak pernah redup walaupun siang menjelang.
Walaupun telah ku ceritakan berkali-kali tentang episode hidupku ini, tetap saja menarik dan tidak membosankan. Kesalahan yang fatal tetapi sangat berharga, pengalaman yang menjadi guru terbaik sepanjang bagian jalan yang ku lewati.

====

jalan rindang dan sedikit lembab setelah hujan, fatamorgana mulai berterbangan di atas aspal yang mulai tersinar matahari. Dua pasang kaki berjalan tenang, saling menggenggam hangat. Beberapa pasang mata bercerita iri pada kami, dan sebagian pasang mata lain meneriakkan kagum, alhamdulillah.
Mata Bintang berbinar bersanding denganku, aku bahagia, begitupun Pria ku ini.
Ya aku bahagia, aku berjanji pada Bintang, dan aku akan menepatinya.

=====

"Bintang, tak mungkin aku bicara padamu, bicara dengan lidah kelu ragu-ragu untuk menjalani hubungan denganmu, buktinya tempo hari oksigen hampir pergi dariku saat aku menyadari bahwa kau kecewa dan memutuskan untuk tidak mencintaiku lagi. Bintang, aku menangis, menangis perih terbakar apa yang telah ku perbuat kepadamu. Bintang, jangan putuskan untuk meninggalkan aku lagi. Tahan aku jika aku berkata akan meninggalkanmu. Bintang aku minta maaf, maaf untuk hari itu, hari dimana kau meneteskan beningmu, tidak menghiraukan derajatmu sebagai laki-laki lagi, saat aku dengan bodoh nya ingin meninggalkanmu, saat semua terasa gelap bagi ku, maaf"

Ternyata perasaan sesal masih kadang terlintas dengan jelasnya. Terlihat aku melukai Bintang, dan aku orang terbodoh yang pernah ada. Kejadian saat itu. Bintang, kau bersinar seperti namamu, memiliki lebih dari satu sudut seperti waktunya untukku, 2 sisinya telah mengisi hari-hariku dengan warna. Warna yang lebih banyak, lebih dari apa yang diberikan dunia untukku. Aku fikir dia akan menjadi masa depanku, tapi Bintang datang lebih cepat, dan sesungguhnya dia membawa kebahagiaan lebih cepat juga. Tuhan membawaku padanya, dan itu anugrah yang mahal dan berkilau. Iya, ini adalah lanjutan perjalanan berhargaku, yang ku kembali buka dan ingin ku ceritakan lebih detail.
continue----------------------

No comments:

Post a Comment