Kasih sayang yang sebenarnya tak pernah kau rasakan lebih dari ini.
Walau belum siap untuk terjatuh, tetapi aku berani mengambil keputusan untuk terus mendaki.
Bagaimana denganmu Bintang? apa kau percaya padaku? aku akan membuat kau percaya.
"Apa kau masih ingat Bintang, saat pertama kali kita saling menyukai, saling merasa nyaman, dan mulai saling takut kehilangan? kau harus mengingatnya selalu agar dapat kau hargai seperti aku menjada harta perjalananku ini, Bintang mari kita mulai kembali apa yang sudah pernah kita akhiri" Perasaan ini kah yang harus selalu berdebat di dalam ruangan sempit tak bersekat, hati. Aku takut kehilangan, walau tak tau benar atau tidak. Aku ragu dengan ini, tetapi selalu ku coba yakini. Bintang bantu aku.
======
Aku meninggalkan Bintang, lagi. Ia kembali menghela nafas, berkata sabar kepada harinya tak tak ku tau seberapa hancur. Bintang, aku kembali menyakitimu, aku merusak semua janjiku sendiri, hanya tak selang dari beberapa bulan saja. Mungkin kau lelah, dan aku juga seperti itu. Maaf aku belum bisa memperbaiki hatimu, dan belum bisa mengubah keadaan terlalu jauh. Bintang, kau menangis, aku pun begitu, kau kecewa, maaf. Apakah kau ingin kembali? aku akan mengantarmu, maaf.
======
Memang aku belum siap untuk serius, belum. Apa yang harus aku mengerti dari air mata u yang kerap kali menetes atas kesalahanku? Bintang, kumohon berhentilah menangis, bicaralah tentang apa yang kau rasakan, entah mengapa aku tak bisa merasakan itu. Bintang, aku sayang padamu, maaf.
continue.....................
No comments:
Post a Comment